Selasa, 22 Desember 2009

Presepsi Akan Kemerdekaan

Kemerdekaan berislam adalah kembali pada Allah merupakan penyerahan sepenuhnya pada Allah dengan segenap keikhlasan hati. Cobalah kita perhatikan di lingkungan sekitar kita, dimana dalam kehidupan beragama sebagai umat islam, betapa banyak yang melakukan ibadah atau amalan (syariat) kongkritnya dalam menunaikan shalat, berpuasa,zakat,sedekah mengharapkan pujian, agar dia dapat menyandang predikat alim, dermawan dan seterusnya. Mereka memposisikan predikat dari sesama mahluk di posisi yang tinggi bukan kepada Tuhan YME, mereka berupaya sekuat mungkin dengan mengorbankan potensi-potensi yang dimilikinya, hanya untuk mendapatkan pengakuan dari keluarga,istri,anak, kerabat, teman dan partai politiknya sehingga dikagumi dan dieluk-elukkan oleh banyak orang.
Mungkin saja mereka lupa akan kemerdekaan dalam berIslam sebagaimana mestinya, sehingga mereka tidak merasakan kenyamanan dan ketenangan dalam menjalankan ibadahnya karena selalu di bayang-bayangi dengan ambisi dan kepentingannya membiarkan kehidupannya dalam penjajahan demi predikat yang akan disandangnya, penjajahan yang akan berlarut-larut dan pada akhirnya yang ditemukannya adalah kegagalan dan kerugian. Atau dengan kata lain ibadah yang dilakukannya hanya sebagai ritual belaka atau rutinitas yang harus dilakukan. Ibadah yang dilakukannya tidak berdasarkan pada penyerahan sepenuhnya pada Allah SWT dengan segenap keikhlasan dan ketulusan hati dalam menjalankannya. Sudah tentu jika menjalankan ibadah itu dengan semestinya untuk kemerdekaan berislam dalam konteks tersebut justru sebaliknya lihat apa yang akan terjadi adalah kebaikan.

Kemerdekaan hati adalah terbebasnya hati dari belenggu-belenggu yang menodai kesucian hati sanubari/nurani dalam ber-kehidupan. Cobalah kita perhatikan lagi di lingkungan sekitar kita, betapa banyak yang menjalani kehidupan ini dengan mengabaikan kemerdekaan hatinya. Membiarkan hatinya terjajah, terpenjara dan terbelenggu dengan belenggu-belenggu hatinya. Betapa banyak orang yang mengesampingkan hal tersebut, hinga menjauhkan mereka dari ketenangan dan suara hati sanubari dan nurani sebagai fitrah manusia.
Belenggu-belenggu hati yang dimaksud dalam uraian tersebut adalah berbagai penyakit hati yang terdapat dalam hati manusia. Diantaranya adalah perasaan dengki,iri,riya,sombong,ingkar,munafik,juga dengan presepsi, pengaruh pengalaman, keterbatasan penilaian indra dan seterusnya. Dengan menempatkan belenggu-belenggu hati tersebut sebagai dasar penilaiaannya, mereka mengambil keputusan dan bertindak dan menafikkan sisi-sisi kemanusian, bertindak ceroboh, semena-mena dan lainnya, ini hanya menimbulkan kekacauan dan pertentangan dan jauh dari kedamaian. Kemerdekaa hati yang berdasarkan pada kesucian hati sebagai sumber suara hati yang terdalam dan memiliki esensi kebaikan pada manusia dalam berkehidupan, seharusnya mendapat posisi yang istimewa dalam menjalani kehidupan ini sehingga kedamaian dan ketenangan hati sebagai buah dari kemerdekaan hati menjadikan kita pribadi-pribadi yang memiliki kebijaksanaan dan kearifan dalam menjalani kehidupan ini.

Kemerdekaan hidup adalah kembali pada hati sanubari dan jiwa yang tenang seperti semulanya sebagai karunia Tuhan YME. Coba kita menilai kembali tentang kemerdekaan hidup kita, kaitannya sebagai mana uraian di atas mengenai kemerdekaan hidup. Sudah sampai dimana ketenangan hidup kita dalam segala aspeknya ? apakah yang kita lakukan sekarang mengaktual pada ketenangan jiwa dan hati kita? Bagaimanakah memperoleh kembali ketenangan jiwa kita ?, memang tidaklah mudah menjawab pertanyaan ini. Coba kita amati di sekeliling kita, banyak yang mengira untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan hati itu sumbernya dari kekayaan, jabatan, napsu syahwat, banyaknya budak yang dimiliki, banyaknya para wanita cantik yang mengelilinginya, dan ketenaran dan populariotas, hal ini justru menjadikan mereka terjajah bukan ?, mereka memuja-muja dan mendambakan akan hal-hal tersebut dan meyakini kebahagian atau ketenangan jiwa akan mereka peroleh namun hal ini menjadikan kegelisahan dan kekhawatiran yang panjang dalam hati dan mempengaruhi jiwanya, sehingga selalu merasakan kehausan akan ketenangan jiwanya.
Intensitas kemerdekaan hidup kita tercapaikan apabila kualitas hidup yakni ketenangan jiwa dan ketentraman hati telah dapat kita rasakan dalam kenyataan berkehidupan kita dalam segala aspeknya, hal ini menjadi parameter kesuksesan hidup yang sebenarnya, bukan pada seberapa besar kepuasan kita dan ketenangan hati kita bila mendapatkan jabatan yang tinggi, uang yang banyak, kekayaan, disegani, istri yang cantik, mobil yang mewah, rumah yang mewah, dan yang lainnya, tetapi dengan segala kemampuan yang kita miliki itu kita dapat melakukan perbuatan yang bijaksana dan arif dalam mengelolanya. Hal yang menjadi urgen dari kemerdekaan hidup disini adalah keadaan jiwa dan hati yang tenang, yang menjadi tujuan kehidupan itu sendiri. Tentunya kemerdekaan hidup disini adalah segala yang bersumber dan pengembalian sepenuhnya pada Tuhan YME, yang merupakan tunjukan dari yang maha berkehendak yaitu Allah SWT, Yang mendasari dalam segala aspek berkehidupan kita.

Kemerdekaan sosial dan ekonomi adalah saling berbagi dan kasih-sayang diantara sesama manusia, sebagai hamba Tuhan YME. Merujuk pada pengertian kemerdekaan diatas, cobalah kita menilik pada kenyataan kehidupan yang terdapat di sekitar kita, dapatkah kita merasakan kemerdekaan yang dimaksud ?, kenyataan demi kenyataan hidup yang ada di sekeliling kita apakah telah relevan dengan pengertian diatas ? kemerdekanan seperti yang dikemukakan sebelumnya, bukanlah sekedar arti kata namun merujuk pada pemahaman yang terilhami dari suara-suara hati terdalam yang dimiliki oleh seluruh manusia, bukan pada hati daging di jasad tubuh manusia itu sendiri. Sehingga yang dapat dikatakan merdeka adalah bagi orang-orang yang dapat mendengarkan dan melakukan apa yang maujud pada suara hatinya, memang hal seperti ini tidak mudah untuk dirasakan dan dilakukan kecuali bagi orang-orang yang dapat menyadarinya dan mengalaminya atau dapat mengambil hikmah dari apa-apa yang dialami dalam perjalanan hidupnya dengan penuh keikhlasan.
Cobalah kita amati, mulai dari diri kita dan apa yang terdapat dilingkungan kita, apakah keberadaannya telah merdeka ? atau masih dalam keadaan terjajah ?, jawaban kemerdekaan itu, apakah diri kita suka untuk berbagi, suka menolong, suka membantu, suka memanjangkan cahaya pertolongan yang kita mampu untuk orang lain dengan penuh kesadaran dan keikhlasan ??, atau justru sebaliknya kita masih disibukkan dengan kegemaran mencari-cari kesalahan orang lain, suka mempersulit keadaan orang lain, suka menzalimi orang lain, suka membunuh karakter orang lain, suka menyakiti orang lain atau yang lainnya. Bukankah telah nyata apa yang menjadi kerusakan dan kebaikan dari kemerdekaan dan keterjajahan itu dalam kehidupan kita. Dapat pula kita melihat dari lingkungan kita, apakah masih ada orang-orang yang memiliki kemerdekaan itu ?. setidaknya semampu kita, marilah kita menyadari akan kemerdekaan ini, betapa indahnya hubungan dalam kehidupan ini yang dihiasi dengan kasih-sayang, saling menolong, membantu, berbagi antara sesama, yang mana dari ini semua adalah bagian dari rahmat Tuhan YME. Dan janganlah keterjajahan yang selalu menjadikan amarah dalam dada kita menjadikan kita orang-orang yang merendahkan diri kita di hadapan mahluk Tuhan lainnya.

Kemerdekaan berbangsa adalah terbebasnya sebuah negeri dari pemimpin-pemimpin yang zalim. Sebgai mana yang terdapat pada negeri-negeri yang terjajah itu, mereka memiliki pemimpin-pemimpin yang zalim, pemimpin-pemimpin itu mezalimi rakyatnya dengan mengajak mereka untuk menghamba kepadanya, memuja-muja kepadanya, mengagung-agungkannya. Pemimpin-pemimpin yang zalim itu lebih senang melihat penderitaan dan kekacauan yang melanda negerinya, suka mengambing hitamkan kambing yang putih, pemimpin itu tidak segan-segan mengorbankan rakyatnya dan yang lainnya demi popularitas atau tahta yang menjadi singgasananya, pemimpin-pemimpin yang zalim itu gemar melakukan perbuatan yang berlebih-lebihan yang mendurhakai fitrahnya.
Cobalah kita amati pemimpin-pemimpin negeri kita ini? Kedudkan dan jabatan yang diembannya menjadikan mereka sebagai teladan atau sebagai kriminal yang harus kita nafikkan dalam menata prilaku kita. Mereka yang menduduki jabatan sebagai pemimpin negeri, mestinya menjadi teladan dan contoh dan menjadi pahlawan yang sebenar-benarnya bagi negerinya, jabatannya tidak terlalu mempengaruhi ketenangan hati dan jiwanya dalam beribadah dan memimpin gembalanya. Namun kenyataan demi kenyataan dari zaman ke zaman masih saja ada pemimpin-pemimpin negeri yang tergiur dengan kekayaan, kemewahan, wanita dan tahta sehingga mengorbankan kearifan dan rasa bijaksana pada diri mereka dan pada akhir kepemimpinannya di kenang sebagai pemimpin yang zalim. Pemimpin itu mengambil hak-hak yang bukan haknya demikekayaannnya, mengorbankan kepemimpinan yang jujur untuk memperoleh kemewahan dan tahta, dan tidak segan-segan melakukan penzaliman dan kezaliman dan inilah perbuatan yang melampoi batas dan berlebih-lebihan itu yang akan mendatangkan kemudharatan.
Marilah kita menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana, menjadi pemimpin-pemimpin yang baik bagi diri kita, keluarga kita. Dan pemimpin yang baik untuk negeri kita yaitu pemimpin yang melawan kezaliman.

Senin, 16 November 2009

Demi Cinta-Ku Pada Mu

Demi cintaku pada mu
Aku pinta pada mu
Janganlah pernah merindukan aku,
Melebihi orang Tua-mu sendiri
Apa lagi melebihi merindukan Tuhan-mu,
Aku pinta pada-mu, sayang-ku
Patuhlah kamu pada Tuhan-mu,
Kemudian patuhlah pada orang Tua-mu,
Selanjutnya sisa-sisa kepatuhanmu itu,
Berikan pada ku
Aku pinta pada mu, kekasih ku
Berhiaslah seanggun mungkin
Untuk Tuhan-mu, kemudian orang tua mu,
Selanjutnya sisa keanggunanmu itu
Berikan pada ku.
Jika engkau telah menyayangiku,
Buatlah kita, lebih menyayangi
Tuhan kita dan kedua orang Tua kita
Jika kau telah mengerti kasih-sayangku pada mu,
Buatlah kita berdua menyukuri,
Kasih-sayang dari Tuhan kita dan juga
Berterima-kasih atas kasih-sayang kedua orang-Tua kita,
Dan menyadari sepenuhnya
Kasih-sayang yang kita punya, adalah
Bagian dari karunia Tuhan kepada kita semua
Jika kau sadari, Aku telah jauh dari mu
Jadikanlah dirimu tak jauh dari kekasih sejatimu,
Dia adalah yang maha kasih-sayang
Yang menganugerahkan segalanya dalam hidup mu
Jika kau sadari, aku tak berarti lagi bagi mu
Jadikanllah kekasih sejatimu begitu berarti
Dalam seluruh sejarah hidupmu,
Karena dialah yang maha memberi arti
Pada setiap helaan dan hembusan nafas hidupmu
Jika kau sadari, aku hanya pantas kau benci
Jadikanlah engkau begitu baik
di pandangan kekasih sejatimu.
JIka aku tak pernah hadir menjumpaimu,
Hingga engkau jenuh menungguku,
Buatlah dirimu, selalu merasakan
Kehadiran kekasih sejatimu.
Begitu dekat menyentuh hati terdalam mu
Hingga, kau merasakan akhrab dan tentram
Karena selalu dekat dengan-Nya
Dialah yang sempurna untuk-mu
Karna dialah yang pantas bertahta di hatimu
Karena hanya dialah kekasih sejati mu
Biarkanlah seluruh rasa tenggelam pada-Nya
Karna dialah yang menguasai hati
Hanyalah kepadanya hati ini disandarkan
Karna ketenangan hati kecuali dengan kehendak-Nya.
Aku mohon kepadamu
Maafkanlah diri ini, yang telah lancang kepada-mu
Menyentuh bagian jasmani-mu
Sebelum semuanya menjadi halal bagi ku
Menjadikan noda pada kesucian jasmani yang kau miliki
Maafkanlah aku, atas kelancangan ku
Menyentuh perasaan mu
Hingga kau merindukan aku
Sebelum semuanya menjadi halal bagi ku
Menjadikan noda pada kesucian hati mu
Maafkanlah aku, atas kelancangan ku itu
Menyentuh pikiran mu
Membut kau memikirkan aku
Sebelum semuanya menjadi halal bagi ku
Menjadikan noda pada kesucian pikiran mu.

Cobalah Kita Sadari

Cobalah kita menyadari bukti kebesaran dan kuasa-Nya
Yang meliputi segala sesuatu di semesta alam
Cobalah kita pahami bukti kebesaran dan kuasa-Nya
Yang meliputi segala sesuatu di semesta alam
Kesempurnaan pada bentuk dan penciptaan-Nya
Pada seluruh alam
Cobalah kita sadari kebenaran para utusanya
Nabi-nabi dan Rasul-rasulnya
Mukzizat dan risalah yang di bawanya
Hanya untuk mentahidkan Allah SWT
Kebenaran kitab Suci AL-Qur’an dan kitab-kitab sebelumnya
Segala hukum, Hikmah dan yang dikisahkan di dalamnya
Segalanya yang dikandungnya adalah kebenaran
Segalanya adalah cahaya rahmatan Lilalamin
Bagi hamba-hamba yang mendamba kebaikan dan kebenaran
Kita sekalian bersaksi atasnya
Cobalah kita pandangi nafas,tulang,urat,darah,daging dan kulit kita
Cobalah kita merasakan hati,pikiran dan rahasia kita
Sinar-sinar yang menerangi kehidupan jasad itu
Kita akan bersama-sama kagum dan memuji-Nya
Kesempurnaan pada bentuk dan penciptaan-Nya
Cobalah kita pandangi matahari
Di kala menerangi siang mu
Cobalah kita pandangi bulan dan bintang-bintang
Menerangi malam hari
Kita akan bersama-sama kagum dan memuji-Nya
Sinar-sinar yang semampu itu
Menerangi jagat raya ini
Cobalah kau pandangi langit
Yang begitu tinggi dan luasnya serta di antara keduanya
Cobalah kau pandangi samudera
Yang begitu luas dan dalamnya serta di antara keduanya
Kita akan bersama-sama kagum dan memuji-Nya
Dialah yang maha sempurna dan yang maha menciptakan
Menciptakan segala sesuatu sebagai karunianya
Kepada hamba-hambanya agar kita semua bersyukur pada-Nya








Apa arti cinta ini ?

Setiap orang sepertinya akrab dengan kata CINTA, dengan definisi-definisi yang unik mendefinisikan kata ini, berbagai untaian kata indah menghiasi dan mendampingi kata ini untuk menjelaskannya pada semua orang, hingga orang lain dapat mengilhami arti demi artinya dalam berhubungan dengan siapapun. Begitu banyak cara membahasakan perasaan yang di miliki oleh seseorang denga cara-cara yang mereka miliki dan di anggap tepat, bahkan terkadang mereka tidak mengerti harus bagaimana cara membahasakannya. Ada sebahagian orang membahasakannya dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai kebaikan dalam masyarakat dan agama dan tidak sedikit pula yang mengekspresikannya dengan cara-cara yang ditentang.
Cobalah kita amati disekitar kita, orang-orang yang beralasan karena kata cinta, menulis puisi, mencipta lagu, menari, mengkoleksi, melamun dan berkhayal, memakai narkoba, miras dll, rela menghabiskan waktu dan uang, bahkan tidak segan-segan mengorbankan nilai-nilai kebaikan dan kepatutan demi kecintaannya itu. Suatu kebaikan bagi yang mengaktualisasikannya dengan kebaikan jika sebaliknya itu adalah keburukan dan keagagalan. Seberapa besarnya arti dan penafsiran kata ini di benak dan perasaan kita semua ?. Seberapa besar pengaruh kata ini dalam kehidupan kita ? Akankah kekeliruan dalam mengambil arti dan penafsiran kata ini membelenggu keberadaan kita ditengah peradaban kehidupan kita sekalian?. Apakah kata ini mendapat posisi yang indah, serasi dengan kata-kata indah yang menghiasinya ? entahlah apa arti kata cinta itu?.
Penafsiran akan kata cinta yang melekat pada objek yang diindrai, melibatkan segala rasa dan emosi. Menjadikan pengaktualan rasa yang bertahta pada pikiran dan hatinya, sebagai sumber momentum dari segala perasaannya, dimana bertemunya pikiran dan hatinya menjadi keseimbangannya. Semoga saja tidak bertentangan dengan keseimbangan yang selayaknya. Jika tidak, maka bisa saja kehilangan keseimbangan dalam kosmos perasaannya, dengan kata lain ia akan menjadi tak merasakan apa-apa pada dirinya.
Marilah kita beralasan karena kata cinta / mengaktualisasikan arti dari kata itu dengan penafsiran kita masing-masing yang unik, dengan menggunakan cara-cara sewajarnya, selayaknya, tidak bertentangan dengan nilai-nilai kepatutan dan agama yang mengajarkan kebaikan di tengah-tengah kehidupan kita sekalian agar kita juga turut menentramkan kualitas kedamaian kehidupan umat manusia yang menjadikan surga di dunianya dan ini adalah salah satu misi kekhalifaan manusia di muka bumi.

Abaikanlah Hal-Hal yang Menjajah Untuk Ketentraman Hati Kita

Bayak kegelisahan dan keresahan yang dirasakan oleh orang-orang yang menjadikan mereka menjadi risih dan sedih diakibatkan oleh hal-hal yang menjajah, yang menjadikan gambaran hati diwajah mereka kusut dan mendung karena pengindaraan hatinya itu. Ini juga adalah gambaran jiwa yang tak merdeka, tak tercerahkan alias tak tenang itu.
Sugguh ini adalah sebagai salah satu bukti keterbatasan manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang maha esa. Maklumkanlah penginderan itu, mereka melakukan penginraan-pengindraanya dengan berdasarkan atas kepentingan dan kemerdekaan yang semu. Kemerdekaan yang didasarkan soal uang,tahta, jabatan,kekayaan,ketenaran,kepuasan napsu. Pernakah mereka mencoba menggunakan potensi indranya itu untuk melihat ke arah yang lebih dalam yang tidak melupakan asal dirinya yang sebelumnya belum dapat dikatakan menjadi apa-apa. Mereka juga tak pernah mencoba melihat kristal-kristal khalifah yang diembannya.
Coba kita perhatikan, batapa banyaknya manusia yang hidupnya disibukkan oleh kegelisahan, pengetahuannya yang menjajah mereka untuk mengabulkan kehendak nafsu untuk mahkota di kepalanya, manis di lidahnya, isi perutnya, perhiasan di tangannya, perjalanan di kakinya dan diantara perut dan kakinya, serta perhiasan-perhiasan yang lainnya. Merelakan perbuatanya itu agar mendapat pujian dari istri,anak, kluarga dan kerabatnya menjadikan kesombongan merajai hatinya. Ini semua hanya menjadikan dirinya terpenjara dalam kegelisahan dan kesedihan yang panjang di seluruh khidupannya. Seharusnya mereka menjadi merdeka dari penjajahan napsu itu dengan menghabiskan seluruh pagi hingga sorenya dengan pencerahan demi pencerahan dari hari ke hari dengan mengumpulkan kristal-kristal khalifah yang diembannya demi tugas yang mulia itu.

Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu
(QS.Atha-Thalaq:3)
Yakni Letakkanlah setiap persoalan sesuai dengan ukuran,bobot dan kadarnya. Jangann sekali-kali melakukan kezaliman dan melampaui batas.

Benarkah semua penjajahan itu mendapat perhatian dan posisi yang istimewa dalam kehidupan anda ? Pantaskah merelakan nafas, pikiran, hati, darah, otot, kulit, untuk menjadika jiwa jauh dari ketentraman ?
Ibaratnya, bila tujuan utama ke khalifaan dari sebuah tumbuhan yang ditanam adalah tumbuh berkembang dan menghasilkan buah yang baik bagi pemiliknya maka mereka akan mendapat berkahnya. Namun bila tumbuhan itu tak ditanam dan hanya disibukkan dengan urusan buahnya saja, hiangga ia tak sempat menananmnya maka yang akan diperolehnya hanya kerugian dan kekagalan. Ibarat menjadikan diri sebagai mata air yang beracun dimana menjadikan kehidupan tumbuhan-tumbuhan disekitarnya menjadi mati dan kering, maukah anda menjadi mata air yang jernih dan menjadikan tumbuhan-tumbuhan disekitarmu menjadi hidup dan tumbuh subur,,?
Marilah menjadi orang yang merdeka mengabaikan penjajahan, jangan sampai kita disibukkan oleh hal-hal yang menjajah itu dan waktu kita habis karenanya. Dengan begitu menjadikan jiwa kita tentram karena berada dalam kekhalifaan yang sebenarnya.


Rabu, 28 Oktober 2009

Anak manusia

Kisah seorang anak manusia
Yang membalut jiwa dan raganya
Hanyalah rindu dan cintanya
Selalu hadir di setiap harinya
Ketulusan dan keikhlasan mendorongnya
Mensucikan kalbunya
Teruntuk kekasih sejatinya
Menutup lubang kebencian
Menebarkan semerbak kedamaian
Bagi yang ditunjukinya

Jiwanya seakan selalu hidup
Bila mengenang kekasih jiwanya
Ia cahaya di atas cahaya
Memberi rahmat dan kedamaian
Hingga hatinya tak pernah sepi
Tak pernah terusik
Selain kekasihnya itu
Mengisi ruang hatinya
Takadang kebencian dan aniyaya hadir
Tuntunan hatinya hanya mengabaikannya
Hingga cahaya membalut seluruh hatinya

kakak

Ada apa dengan rasa ini
Rasa yang mengusik jiwa
Melihat dirimu yang lemah
Tak sanggup ku tahan air mata ini
Di sisa harapan yang tersisa disini
Ku berdo’a untuk mu
Ada apa dengan rasa ini
Mengusik hati ku
Melihat dirimu yang terbaring lelah
Tak sanggup ku tahan tangisku
Rasa sayangku untukmu
Separuh hatiku padamu
Hidupku untuk mu
Do’a ku bersamamu
Wahai saudariku
Ada apa dengan rasa ini
Membelenggu hatiku
Stelah melihatmu perjuangkan hidupmu
Lalu engkau terkujur kaku
Ku sadari engkau tlah pergi
Mnerima hidupmu yang sejati disana
Ku serahkan sgalanya padamu tuhan ku
Kuasamulah yang mengandung rahmat
untuknya
Engkaulah yang maha mengetahui
hakekat hidup dan berpulangnya

Nafsu

Dengan segala ketidak berdayaanku
Ketundukkan dan sujudlah bekalku
Dengan segala karuniamu
Dalam mendulang nafas ini
Dari kelahiranku dan kemusnahanku
Aku mendamba
Terkubur hanya di hadiratmu
Bersama dalam cahayamu

Jasad pemberianmu
Enghkaulah yang kuasa
Hati , fikir ,indara, ,nyawa
Kepunyaanmu
Perjalanan tubuhku
Hanyalah perjalanan tujukanmu

Perjumpaan denganmu adalah genggamanmu
Kegelisahan tak berjumpa
Berbuah tangis dan jeritan kesengsaraan
Hingga kehampaan dari selainmu
Maujud di hati dengan seizimmu
Kehendakmu terpancar ke jiwa
Kesadaran pemberianmu
Aku adalah hamba
Hingga ketundukan dan sujud
Dengan selalu mengingatmu
Adalah kesukuranku padamu



Anshari m
Bukan

Ambisi Yang Menodai Kewajaran Dalam Diri

Ambisi selalu melekat dalam laku dan perbuatan dan mempengaruhi hati dan pikiran kita. Ambisi yang emosional dan egois, merasuki tindakan dan prilaku kehidupan dan pergaulan banyak orang pada zaman yang cenderung mengarah pada komersialisasi/kapitalisme, dimana salah satu sifat kapitalisme mengesampingkan nilai nilai kewajaran, kesopanan, tatakramah dan etika yang sekarang telah terlihat disegala segi kehidupan. Untuk mencapai segala kepentingan dan tujuannya menghalalkan berbagai cara.
Begitu bayak kisah orang-orang yang mengidap penyakit seperti ini, terjadi dilingkungan sekitar kita, bila merujuk pada hati nurani dan jiwa yang tenang itu maka sungguh tak pantaslah kita berbuat secara sewenang-wenang antara manusia dengan manusia yang lainnya.
Sebagai contoh perbuatan yang demikian yang sering terjadi di lingkunan kita yaitu : Ada yang berusaha mencari keuntungan dari hak-hak orang lain, Ada yang mengatas namakan orang lain untuk kepentingan pribadinya. Ada pula yang berpura-pura tidak paham / mengerti agar pemahaman orang lain memahami dan mengerti kepadana dan seterusnya…..dan seterusnya…..
Sebuah contoh kisah tentang hal ini, suatu ketika bertempat di sebuah kapal yang sesak penumpang, dimana semua tempat yang ada telah dipeuhi oleh penumpang kapal, masih saja… ada orang-orangyang mengambil keuntungan mencari uang dengan menjual tempat-tempat yang tersedia yang bukan haknya, dengan alasan yang tak wajar mengabaikan etika dan nilai-nilai kepatutan pergaulan manusia dengan manusia yang lainnya, dengan melakukan klaim atas dirinya sebagai pemilik tempat penumpang itu yang sebenarnya milik dari penumpang yang memiliki tiket dalam pelayaran tersebut. Dengan tindakan yang tak wajar itu memaksa penumpang kapal untuk membeli tempat yang katanya sebagai miliknya, heran masih ada orang yang ingin mengaku memiliki tempat di sebuah kapal pelayaran itu tanpa memiliki tiket berlayar, risih rasanya terkadang tidak segan-segan menggertak dan mengusir penumpang yang berada disekitar tempat yang diklaimnya, fenomena ini nyata adalah kezaliman yang bersifat penjajahan pada hak-hak kemerdekaan orang lain. Berdasarkan kisah di atas, seyogyanya kita boleh menyadari bahwa etika bertindak dalam segala hal perlu dikedepankan untuk ketentraman dalam kehidupan manusia.

Anshar dan Presepsi Pengobatannya Pasien

Pengenalan pada beberapa metode pengobatan adalah hal yang urgen dalam melakukan perawatan pasien. Presepsi mengenali metode pengobatan oleh anshar yaitu antara lai ;

Pengobatan Secara Spiritual
Pengobatan secara sriritual menurut presepsinya adalah pengobatan yang paling utama. Dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan supranatural yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa, bukan dari mahluk lain, keberhasilan atau kesembuhan dari pengobatan tersebut tidak dapat diukur hanya Tuhan yang mengetahui dan menghendakinya.

Pengobatan Secara Medis
Dilakukan oleh Dokter yang ahli dan propesional pada bidangnya yang bersumber dari pengetahuan dan pengalaman menangani pasiennya keberhasilan atau kesembuhan dari pengobatan tersebut dapat diukur dan diketahui melalui penjelasan para Dokter yang berwenang.

Pengobatan secara Non-medis
Dilakukan oleh orang-orang propesional pada bidangnya yang bersumber dari pengetahuan dan pengalaman menagani pasiennya keberhasilan atau kesembuhan dari pengobatan tersebut dapat diukur dan diketahui melalui penjelasan para pelaku pengobatan misalnya; Bekam,Aqupuntur, Aqupresure, pijat refleksi da lain-lain.

Pengobatan dengan dukun
Metode pengobatan dengan menggunakan jasa Dukun kampung yang dipercaya dan diyakini dapat mengatasi dan menyembuhkan masih banyak di anut oleh Masyarakat kita, dimana Dukun menjanjikan kesembuhan, dari keraguan yang ada pada Masyarakat maka terkadang cara demikian juga tetap dilakukan dengan memadukannya dengan metode pengobatan lain. Dengan perkataan sederhana “kita coba saja siapa tau” yang perlu di ingat jangan sampai kita terjebak dalam kesyirikan dengan cara-cara yang dilakukan oleh dukun itu, siapa yang dapat mengetahui kalau-kalau si dukun itu memohon pertolongan dari mahluk pula entah Iblis, Jin kafir, atau Syaiton. Keberhasilan dari pengobatan dengancara seperti ini tidak dapat diketahui dan bersifat mitos yang dapat menyesatkan bagi kita yang beragama Islam.

Rona masyarakat di zaman sekarang ini tentang kepercayaan metode pengobatan dari ke-4 metode pengobatan ini, sangat bergantung pada lingkungan dan orang-orang sekitarnya, dan kepercayaan akan metode pengobatan.
sebagai rekomendasi penulis memiliki presersi pengobatan semoga bermanfaat bagi pembaca yaitu ;

Pengobatan baik zaman sekarang ini, penulis mengilhami dari peristiwa yang di alaminya, suatu peristiwa yang tak terlupakan dalam sejarah kehidupannya, penulis menyadari bahwa segala keberadaan dan kehidupannya adalah kandungan dari kehendak tuhan yang maha esa. Suatu ketika ia dan orang yang di kasihi dan dicintainya diharuskan berada dalam perawatan intensif dokter di sebuah rumah sakit terkenal di makassar, dikarenakan seorang dari orang yang dicintai dan dikasihinya menderita penyakit kronis. Singkat cerita, Dalam proses pengobatan yang dilaluinya berbagai cara dilakukan dari segi medis, non-medis dan spiritual. Kesadaran sebagai hamba dan manusia adalah sebagai momentum menghadapinya, hanyalah berusaha, berikhtiar, berdoa dan bertawakal pada Allah SWT, dan seterusnya adalah kepunyaan dan kandungan rahasia kehendak Allah SWT pada setiap hambanya, kehendak tuhan atas apa yang telah terjadi apakah itu kesembuhan ataupun maut yang datang pada seorang yang sebelumnya sakit adalah ketentuan dan rahmat darinya.

Pertama-tama dan utama mengenali segala aspek dan lingkungan/berbagai sudut pandang terhadap penyakit yang telah terjadi, suatu usaha kedepan yang dilakukan peruntukannya bagi yang menderita penyakit semata-mata. Memposisikan setiap diri pada sikap bijak dan sekaligus arif dalam menghadipinya. Tidak dapat kita pungkiri ada saja orang-orang yang tidak dapat memposisikan cara dia mensikapi dan menghadapi suatu peristiwa seacara manusiawi maka langkah yang bijak pula bagi orang-orang itu adalah menyadarkannya bila kita mampu namun bila tidak adalah kita menyerahkan sepenuhnya pada Tuhan YME atas tanggungjawab yang seharusnya diembannya dalam hubungan kemanusiaan dan hamba pada tuhannya. Maka ibadah apa pun dalam kehidupan yang kita jalani hukumnya adalah hanya Allah SWT yang mengetahui hakekatnya. Tentulah kesabaran keikhlasan dan do’a-do’a dalam menghadapi segala peristiwa adalah tak terpisahkan dengan semata-mata mengharap ridha dan rahmat Allah tuhan yang maha esa.
Menulailah dari yang paling mendasar yaitu Pengobatan yang utama adalah pengobatan spiritual yang dilakukan oleh orang-orang yang mampu melakukannya dengan ikhlas tanpa mengharapkan balasan berupa apapun, kalaupun berupa imbalan hanya diperuntukkan untuk amalia sedekah pada orang-orang yang berhak menerimannya, dengan semata-mata mengharapkan rahmat dan ridho Allah SWT pada kesembuhan bagi pasien yang ditanganinya. Secara spiritual ini juga dapat dilakukan oleh siapapun yang ada disekitar penderita dengan spirit-spirit rohaniah yang dibangun dan ditularkan, dilakukan selama proses pengobatan bahkan sampai kapanpun.. karena hal itu adalah kebaikan. Sehingga pengobatan spiritual menjadi dasar dari pengobatan-pengobatan yang lainnya…….
Ada perkataan yang mengatakan makanan untuk kesehatan jasmani adalah berupa makanan yang bergizi dan makanan yang tepat untuk kesembuhannya, sedangkan makanan untuk kesehatan rohaniah adalah berupa amalan ibadah dari shalat, zikir, do’a, sedekah dan iobadah-ibadah lainnya yang dapat menguatkan jiwa dan sekaligus menentramkan jiwa sehingga kembali pada semulanya dimana dikatakan jiwa yang tenang. Atau dengan kata lain pengobatan jasmani yang diketaui secara medis penyembuhannya di lakukan dengan medis. pengobatan rohani yang diketaui secara rohaniah penyembuhannya di lakukan secara rohaniah. Atau adapula dilakukan dengan mengkombinasi/memadukannya.

Berdasarkan uraian di atas mulai dari metode pengobatan dan rona masyarat dalam mempercayai metode pengobatan dan dari pengenalan atas penyakit yang diderita dengan mengetahui segala tingkat keberhasilan berdasarkan pengetahuan yang menyeluruh pada penyakit tersebut juga pengobatan yang dijalani, dengan memperhitungkan segala aspek dan yang utama adalah perasaan penderita, maka melalui pertimbangan yang mendalam dapat menentukan dan mengambil sikap yang tepat dalam pengobatannya, sekali lagi penulis katakana keberhasilannya hanya diserahkan pada kehendak tuhan yang sejatinya dialah yang memiliki segalanya demikian pula kesembuhan. Keputusan melakukan pengobatan secara spiritual, medis maupun non-medis

Adab Menghadapi Peristiwa Kehidupan

Suatu yang tak terduga sebelumnya dapat terjadi dan mungkin terjadi, apakah itu kebaikan maupun buruk adanya, setiap yang ada dan terjadi tidak tanpa sebab, setiap sebab ada yang menyebabkan (kausalitas) ada aksi maka ada reaksi, demikian beberapa hukum yang terjadi dalam kehidupan, akumulasi keterbatasan manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa. Bayak hal yang telah dan akan terjadi dalam kehidupan Anak manusia hakekatnya adalah manifestasi kehendak Tuhan dan sangat berbeda dengan kehendak mahluknya. Bagaimanapun kehendak mahluk tak dapat merubah kehedak tuhannya.
Suka duka yang terjadi pada diri anak manusia adalah bagian dari keindahan kehidupan anugerah tuhan yang maha esa. Penderitaan dan kebahagian dan proses menjalinya adalah bentukan keistimewaan kehidupan yang mengilhami pengindraan jiwa dan demi pengkultusan hamba pada tuhannya menegakkan tauhidnya, bagi orang-orang yang dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi dalam keidupannya adalah orang-orang yang dapat menimbah ilmu yang dalam kehidupan.
Benyak peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kita tak dapat diduga sebelumnya, dari terjadinya musibah kecelakaan, gempa bumi, kegagalan, sakit, maut / kematian dan musibah-musibah lainnya, peristiwa dari seluruh kejadian-kejadian itu, bayak yang merasakan duka yang dalam dan perasaan tidak menerima akan peristiwa yang dialaminya. Memang tidaklah mudah melupakan peristiwa duka yang di alami hal ini adalah kewajaran sebagai ketidak sempurnaan mahluk dihadapan tuhannya. dan kearifan yang bersumber dari keikhlasan dan ketulusan hati lah yang dihadapkan pada tuhan yang maha esa yang dapat menjadikan segalanya menjadi tentram pada kehidupan menuju masa depan.

Penyerangan Al-Aqsa dan Zeonis Israil

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa mesjid Al-Aqsa adalah kebanggaan umat islam setelah Mekah Al-Mukaromah dan Madinah, Al-Aqsa sebagai kiblat pertama umat muslim, juga disebut sebagai kubah biru, sebelum kiblat umat muslim di pindahkan ke Mekah Al-Mukaromah. Masjid Al-Aqsa sangat bersejarah bagi umat islam dan sebagai warisan kebesaran islam yang juga dikenal sebagai tempat yang diceritakan dalam Al-Qur’an yaitu peristiwa Isra Mi’raj Nabiullah Muhammad Saw, sehingga pantaslah warisan tersebut mendapat perlindungan bagi seluruh umat islam di Dunia.

Penyerangan Al-Aqsa yang terjadi pada Tanggal 10 Oktober 2009 di Yirusalem Negara Israil, telah melukai dan mencoreng perasaan umat Muslim di seluruh Dunia. Pengutukan atas penyeranan tersebut dari seluruh Negara-Negara islam harus mengkerucut pada persatuan umat islam dalam mendamaikan dunia dan menghancurkan kezaliman yang dilakukan oleh siapapun, dalam kasus tersebut Zionis Israil harus meghormati dan menghargai hak-hak umat Muslim di Dunia, sehingga pengutukan atas aksi-aksi penyerangan oleh Zionis Israil pada Masjid Al-Aqsa tidak pernah terulang lagi. Kalaupun aksi-aksi semacam ini terjadi maka Zionis Israil harus di hapus dari sejarah peradaban umat manusia dan dalam konteks perdamaian dunia.

Wahai seluruh umat Muslim di Dunia damaikanlah Dunia tentramkanlah kehidupan beragama umat Islam khususnya dan kehidupan umat manusia umumnya, sebagaimana pesan keindahan islam yang sejatinya, gambarakan fitrah kita semua sebagai umat Islam sejati dan Khalifah di muka Bumi yang membawa kedamaian dalam semua peradaban manusia.

Para “Zionis” ingatkah kalian terhadap perbuatan yang berlebih-lebihan itu dalam peradaban umat manusia, ingatkah bagaimana kekuasaan Firaun, Kaum Ad, Kaum Samud dimusnahkan oleh Allah SWT, dikarenakan kezaliman yang dibuatnya. Karena perbuatan yang deikian atau kezaliman itu akan dimurkai oleh Allah SWT Tuhan yang Maha Esa, belum cukupkah pelajaran pada kaum-kaum sebelum kamu. Zionis Israil Saya mengutukmu agar kembali pada fitrahmu dan bertaubatlah atas perbuatanmu agar kamu tidak mengalami kemusnahan seperti kaum-kaum sebelum kamu.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Seorang Anak Yang Menuju Rahmatulllah

Anak dan ibunya “akan terpisah namun tak terpisahkan”. Keduanya menjadi wewangian yang mengharumkan dunianya. Anak dan ibunya adalah hubungan yang indah akan/telah menghiasi kehidupan skarang dan selanjutnya. Al-kisah ada seorang anak yang meninggalkan ibunya karna tuhannya untuk selama-lamanya menuju kehidupan yang sebenarnya, anak itu tak ingin berpisah dari ibu yang dia cintai namun dari kesadaranya diakhir-akhir sisa hidupnya, terjadi dialog yang mengilhami…bagi kita semua...

Anak : ibu.... jika ku pergi jng bersedih… sesungguhnya aku akan slalu melihatmu dari tempat yang jauhdan tak berarti melupakanmu.....
Ibu : jangan berkata seperti itu, sungguh ibu menyayangimu…

Sepeninggalannya… tentu ibu itu merasa sangat kehilangan…dengan kesedihan yang meliputinya, dialog itu terbukti walaupun dalam sebuah mimpi di suatu malam di hari 40 setelah sepeninggalannya, “ibu itu bermimpi bertemu dengan anaknya, pertemuan yang penuh kerinduan di antara keduanya, saling mengulurkan tangan untuk bertautan tangan bersama-sama, namun tak mampu saling mennyambut uluran tangan itu. Walaupun demikian setelah terbangun dari mimpinya ibu itu merasa bahagia, kerinduannya terobati… “

Dari penggalan cerita di atas membuktikan kepada kita semua bahwa hubungan ibu dan anak adalah akan terpisah dan tak terpisahkan”

Kasih Ibu dan Anak Kampung yang Sunyi

Anak dan ibunya keduanya menjadi wewangian yang mengharumkan dunianya. Anak dan ibunya adalah hubungan yang indah menghiasi kehidupan sekarang dan selanjutnya. layaknya; perkawinan oleh nyawa dan hidup. Sehingga tiap penolakan hubungan itu adalah peniscayaan fitrah-Nya, melupakan asal dirinya, melupakan bagian dari kesejatian dirinya. Olehnya itu “surga di bawah telapak kaki ibu” Maka kita semua dan juga para pencari surga sebaiknya tidak mengabaikan hubungan ini sampai kapan pun. bila terpisahkan maka apa yang akan terjadi…. ? inilah arti ibu bagi anak-anak di kampung yang sunyi….

Tempat itu adalah sunyi…Mereka yang hidup di tempat yang jauh, terpencil dari keramaian kezaliman. Lahir dari tempat yang sunyi… demikian semua cara dilahirkan dan dipelihara, oleh ibu..... Keberadaannya seperti di kandung oleh rahasia kesunyian yang ada pada seluruh sudut kasih-sayang sekitarnya, Anak-anak kampung yang sunyi yang terus tumbuh…bersama tumbuhan hijau di hutan belantara, bersama suara ombak disamudera, bersama kebisingan dikeramaian, bersama emosi diperasaan-Nya dst… di gunung-gunung, di lembah-lembah… apakah kita salah satunya ?? konon kabarnya anak-anak kampung yang sunyi selalu merdeka, bersama dengan kepolosan dan kejujuran menjalani hari-harinya…. Kesederhanaan dan kerendahan hati tak membuat mereka rendah diri gambaran kearifan dari kampung yang sunyi…
Fenomena kisah anak kampung yang sunyi di zaman sekarang ini saya percaya masih ada……dan terus ada....

Kamis, 22 Oktober 2009

Catatan Pertama

Ini catata pertama blog ini. Blog ini merupakan personal opini, cerita, kesan, kritikan, komentar segala sesuatu yang bisa di komentari. Okay.....:))

segala sesuatu yang dapat mengilhami kehidupan yang utamanya berasal dari Nabi Muhammad Saw.....