Senin, 16 November 2009

Abaikanlah Hal-Hal yang Menjajah Untuk Ketentraman Hati Kita

Bayak kegelisahan dan keresahan yang dirasakan oleh orang-orang yang menjadikan mereka menjadi risih dan sedih diakibatkan oleh hal-hal yang menjajah, yang menjadikan gambaran hati diwajah mereka kusut dan mendung karena pengindaraan hatinya itu. Ini juga adalah gambaran jiwa yang tak merdeka, tak tercerahkan alias tak tenang itu.
Sugguh ini adalah sebagai salah satu bukti keterbatasan manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang maha esa. Maklumkanlah penginderan itu, mereka melakukan penginraan-pengindraanya dengan berdasarkan atas kepentingan dan kemerdekaan yang semu. Kemerdekaan yang didasarkan soal uang,tahta, jabatan,kekayaan,ketenaran,kepuasan napsu. Pernakah mereka mencoba menggunakan potensi indranya itu untuk melihat ke arah yang lebih dalam yang tidak melupakan asal dirinya yang sebelumnya belum dapat dikatakan menjadi apa-apa. Mereka juga tak pernah mencoba melihat kristal-kristal khalifah yang diembannya.
Coba kita perhatikan, batapa banyaknya manusia yang hidupnya disibukkan oleh kegelisahan, pengetahuannya yang menjajah mereka untuk mengabulkan kehendak nafsu untuk mahkota di kepalanya, manis di lidahnya, isi perutnya, perhiasan di tangannya, perjalanan di kakinya dan diantara perut dan kakinya, serta perhiasan-perhiasan yang lainnya. Merelakan perbuatanya itu agar mendapat pujian dari istri,anak, kluarga dan kerabatnya menjadikan kesombongan merajai hatinya. Ini semua hanya menjadikan dirinya terpenjara dalam kegelisahan dan kesedihan yang panjang di seluruh khidupannya. Seharusnya mereka menjadi merdeka dari penjajahan napsu itu dengan menghabiskan seluruh pagi hingga sorenya dengan pencerahan demi pencerahan dari hari ke hari dengan mengumpulkan kristal-kristal khalifah yang diembannya demi tugas yang mulia itu.

Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu
(QS.Atha-Thalaq:3)
Yakni Letakkanlah setiap persoalan sesuai dengan ukuran,bobot dan kadarnya. Jangann sekali-kali melakukan kezaliman dan melampaui batas.

Benarkah semua penjajahan itu mendapat perhatian dan posisi yang istimewa dalam kehidupan anda ? Pantaskah merelakan nafas, pikiran, hati, darah, otot, kulit, untuk menjadika jiwa jauh dari ketentraman ?
Ibaratnya, bila tujuan utama ke khalifaan dari sebuah tumbuhan yang ditanam adalah tumbuh berkembang dan menghasilkan buah yang baik bagi pemiliknya maka mereka akan mendapat berkahnya. Namun bila tumbuhan itu tak ditanam dan hanya disibukkan dengan urusan buahnya saja, hiangga ia tak sempat menananmnya maka yang akan diperolehnya hanya kerugian dan kekagalan. Ibarat menjadikan diri sebagai mata air yang beracun dimana menjadikan kehidupan tumbuhan-tumbuhan disekitarnya menjadi mati dan kering, maukah anda menjadi mata air yang jernih dan menjadikan tumbuhan-tumbuhan disekitarmu menjadi hidup dan tumbuh subur,,?
Marilah menjadi orang yang merdeka mengabaikan penjajahan, jangan sampai kita disibukkan oleh hal-hal yang menjajah itu dan waktu kita habis karenanya. Dengan begitu menjadikan jiwa kita tentram karena berada dalam kekhalifaan yang sebenarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar